Nama : Rina Wahyuni
Kelas : 2eb22
Npm : 25210973
Kasus Runway Bandara Syamsudin Noor,
Dipertanyakan
BANJARMASIN,
MINGGU - Penanganan lanjutan kasus dugaan
korupsi belasan miliar rupiah pengembangan runway (landasan pacu) Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin
kembali dipertanyakan. "Harusnya penanganan kasus tersebut tidak berhenti
setelah vonis bersalah terhadap Sampurno yang juga mantan Kasubdin Perhubungan
Udara Dishub Kalsel," ucap tokoh LSM yang juga ketua Gerakan Indonesia
(Gerindo) Kalimantan Selatan (Kalsel), Syamsul Daullah, di Banjarmasin, Minggu (28/9).
Selain
Sampurno, masih ada yang berstatus tersangka serta beberapa orang yang diduga
telibat dalam kasus runway tersebut. Dia berharap agar dalam penanganan kasus
run way jangan terhenti cuma sampai mengadili satu orang yang dijadikan sebagai
tumbal, tapi harus ditindaklanjuti hingga kelas kakap atau pejabat-pejabat
atasannya baik yang sudah berstatus tersangka maupun diduga terlibat.
Begitu pula dengan kesediaan PT. Hutama Karya
memperbaiki runway Bandara Syamsudin Noor yang tak sesuai sebagaimana mestinya,
jangan membuat pengusutan kasus pidana terhenti. Karena kasus run way tersebut
bersisi dua yaitu dari sudut pidana dan perdata disebabkan kelalaian pihak
kontraktor, tapi tak ada ceritera, dengan selesainya masalah perdata, maka
kasus hukum pidana, terbelih berupa tindak pidana korupsi juga dianggap
selesai.
Dalam
kasus run way ini yang berstatus tersangka masing-masing mantan Sekda Kalsel,
Ismet Ahmad (pensiun) dan mantan Kepala Dishub provinsi setempat, H.Helmi Indra
Sangun, SH kini sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan
(BPMP) Kalsel. Sedangkan
mereka yang diduga terlibat dari sejumlah pejabat eksekutif tingkat, selain
mantan Gubernur Kalsel, H.M.Sjachrien Darham, juga mantan Kepala Dinas
Kimpraswil, Seffek Effendi dan mantan Kepala Bappeda, Syarifuddin Basri.
Sementara
dari kalangan DPRD Kalsel yang diduga terlihat antara lain mantan Wakil Ketua
H.Syamsuri Darham, H. Bachruddin Syarkawi, serta mantan Ketua Komisi D bidang
pembangunan yang juga membidangi perhubungan, Misri dan mantan Ketua Komisi E
bidang kesra yang juga membidangi keagamaan, Bastian Thaib.
Pengembangan
Bandara Syamsudin Noor tersebut menelan dana dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kalsel mencapai Rp123 miliar, dimaksudkan untuk
menjadikannya sebagai Embarkasi Haji Banjarmasin yang dimulai sejak musim haji
tahun 2004.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar